Aku, Sekarang. Hi semua! Selamat datang kembali disini. Buku harian onlineku.           Sebenarnya aku punya buku harian nyata di diari. T...

 Aku, Sekarang.

Hi semua!

Selamat datang kembali disini. Buku harian onlineku.

        Sebenarnya aku punya buku harian nyata di diari. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini sedang malas untuk menulis disitu. Entahlah haha.

        Posisiku saat ini cukup membuat otakku berfikir keras. Kenapa ? Biar aku list apa saja yang sedang dialami dan dihadapi :

1. Menyelesaikan skripsi strata satu jurusan Manajemen Bisnis Syari'ah yang telah memakan waktu tujuh bulan penggarapan hingga tulisan ini dibuat.

2. Posisiku sekarang ada di semester empat dan akan naik ke semester lima jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Ma'had Aly Amtsilati Bangsri Jepara Jawa Tengah

3. Diposisi yang sekarang ini dibenturkan pula dengan acara Wisuda Tasawwuf yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 01 atau 03 Mei 2021

4. Setelah beres itu aku akan kembali mengabdi, mendapat proyek dua video di Wisuda Amtsilati 2021 Edisi Ramadhan bersama temanku Syarif


Nanti disambung lagi ok!

Entahlah! Ego, nafsu hewaniah ini masih sangat besar bersarang dalam hati sanubariku. Ketika sedang membicarakan/mengobrol hal-hal yang sen...

Entahlah! Ego, nafsu hewaniah ini masih sangat besar bersarang dalam hati sanubariku. Ketika sedang membicarakan/mengobrol hal-hal yang sensitif belum bisa aku menetralkan suasana atau mencapai tujuan pembicaraan yang pas, cocok, akurat, berkualitas. Itu adalah hal yang harus terus dilatih. Semoga Allah membuatku lebih baik lagi. Lagi dan terus lagi.

Ketika pertama mengobrol dengannya, entah kenapa obrolan ini bisa bertahan hampir 3 jam lamanya nonstop? Hahaha sesuatu.
Ada sih sesuatu yang membuat hati dan fikiran terbayang tentangnya. Namun ketika rasa berharap kepada makhluq, itu rasanya, ujungnya, cukup satu kata, mengecewakan!
Makanya mudah-mudahan aku hanya berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Aku takut sekali obrolanku menyakiti hati seseorang, yang bukan konteksnya berbicara tentang hal yang dimaksudkan.
Ketika sedang mengobrol, aku tidak mau menyakiti hati seseorang dan tidak mau melukai hatiku sendiri.
Salah niat diawal, membuat salah juga diakhirnya.
Intinya, aku harus berharap hanya pada Allah Subahanahu Wa Ta'ala. Titik.
Makhluq adalah ciptaan-Nya. Khaliq adalah sang Pencipta. Layakkah, patutkah, brengsekkah diri ini ketika berharap pada makhluq-Nya daripada Sang Maha Pencipta-Nya? Brengsek sekali diri ini. Hina jika seperti itu adanya.

Semoga Allah mengampuni seluruh dosaku dan dosa(nya).

Wallahu A'lam bisshawab.

2017. Ramadhan 1438 H. Yes! Besok adalah hari yang paling istimewa di pondokku, Pondok Pesantren Darul Falah - Amtsilati Bangsri Jepara J...

2017. Ramadhan 1438 H.
Yes! Besok adalah hari yang paling istimewa di pondokku, Pondok Pesantren Darul Falah - Amtsilati Bangsri Jepara Jawa Tengah. Kenapa istimewa? Sebab itu adalah hari di-wisudanya santri yang sudah khatam mengikuti program Amtsilati dan Pasca Amtsilati yang setelahnya pasti hari "L I B U R".
Kebetulan aku memang mengikuti ekstrakurikuler Teater yang bernama "Teater Petji" dimana pada hari wisuda akan menampilkan masterpiece teaternya setelah kurang lebih sebulan berlatih siang malam.

Alhamdulillah acara sukses sesuai harapan kami! Selesai tampil, seluruh santri yang akan berlibur dan pulang wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Pondok Pesantren. Semuanya sibuk mengurus pesyaratan perpulangan, termasuk diriku, Ahmad Muslihuddaulah. Seorang santri Amtsilati yang berasrama di Asrama Surga Darussalam/Markazullughah (Asrama khusus program bahasa Arab & Inggris 3-6 bulan), ya, inilah asrama yang ku tinggali sekarang, setelah 6 bulan berada disitu, diangkat menjadi Qismullughah oleh pihak pengurus asrama, yang tugas khususnya ialah tangan kanan ustadz, sedangkan umumnya adalah menjadi khadim agar turut menjaga kelestarian bahasa Arab & Inggris dari santri-santri yang tak mau diajak berbahasa. Di Qismullughah, memang ada struktur lagi, dan terpilihlah santri-santri yang dianggap lebih "senior" entah dari lama belajar atau lebih dewasa dari santri lainnya. Ku terpilih di bagian kebersihan asrama, yang tugasnya membersihkan seluruh lingkungan yang ada di Asrama Surga Darussalam, depan, dalam, atas, bawah, setiap hari. Pagi hari, ketika adzan shubuh berkumandang, setiap santri disibukkan dengan kitab-kitab pengajian yang akan dibawa saat mengaji dengan kyai, sedang kami sibuk dengan sapu, pel, kemoceng, ember, sabun, dan teman-temannya. Tapi dibalik semua itu ada hikmah yang sangat besar sekali, terasa manfaatnya, dan tentunya pembaca pun tahu sendiri akan hal yang kami rasakan ini.


Hai! Sudah lama nih ga posting lagi, ya biasa karena berbagai kesibukan yang melanda jiwa raga jadilah jarang. Bukan jarang goyang yaa, eh ...

Hai! Sudah lama nih ga posting lagi, ya biasa karena berbagai kesibukan yang melanda jiwa raga jadilah jarang. Bukan jarang goyang yaa, eh jaran itu, jaran. OK, to the point.

Dia? Siapa dia yang dimaksud itu? Entahlah... Pernahkah kamu merasakan hal yang indah, hal yang sejuk, hal yang berbunga-bunga, entah seperti ada sesuatu yang menari-nari dalam hati ketika kau melihat "Dia"? Mungkin inikah rasanya? Caduk? Eh perasaan wajar seorang anak manusia yang melihat "Dia" yang begitu indah wajahnya ketika ditatap, ketika dilihat, indah akhlaqnya ketika diperhatikan. Ya? Aku melihat adab & akhlaqnya begitu luar biasa dengan mata kepala sendiri.


Ceritanya, dalam bis miniarta, kami semua dalam perjalanan pulang setelah selesai mengikuti proses akad nikah salah satu sahabat kami di Masjid Raya-nya Kota Bogor. Singkat cerita, ketika terbangun dari tidurku karena rasa lelah yang luar biasa, saat itu posisiku berada di tempat duduk barisan kiri, ku lihat, "dia" sedang dalam keadaan berdiri dengan tetap memakai penutup "ninjanya" yang hitam itu, awalnya ku respon dengan tatapan biasa saja, akan tetapi kelamaan ku berfikir, kenapa dia berdiri terus seperti itu? Awalnya ku mengira dia akan segera menyetop bis dan turun, akan tetapi beberapa lama kemudian tetap berdiri, akhirnya aku sadar bahwa dia sedang memberikan tempat duduknya kepada seorang ibu-ibu, ya dia dengan rela memberikan tempat duduknya, betapa indahnya ini, indah akhlaqnya! Akhirnya, ku putuskan untuk memberikan tempat duduk kami padanya, karena kami duduk berdua, ku panggil dia, dan ku menawari tempat duduk kami, dan dengan segera dia menduduki tempat duduk kami, sedangkan kami berdua, berdiri saja, karena 'kan tak mungkin juga aku duduk berdua dengannya sedangkan teman sebelahku tetap berdiri, hehe. Sampai akhirnya kami menyetop bis dan turun bersama di Jembatan Hitam.


Itu adalah hal yang tak akan bisa kulupakan. Tak akan pernah bisa. 'Kan selalu ku ingat seumur hidupku. Apapun yang terjadi.

Dia. Ya, dia adalah seorang santriwati yang sedang mondok di sebuah pesantren yang tidak jauh dari rumahku dan kebetulan bersekolah juga di sekolah dekat rumah.
Inisialnya ya... entah mungkin nanti akan ku beri tahu! Haha !

Entah kenapa, dari sini, seperti muncul sebuah harapan, hehe.
Sering ketika ku kangen hanya ingin melihatnya, dengan diniati padanya, ku kirim untaian shalawat pada Baginda Rasulallah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Al-Fatihah...

Rindu dalam do'a ini sungguh menakjubkan, penuh kejutan !

Semoga Allah memberikan pilihan-Nya yang terbaik padaku, dan padanya. Aamiin.



Hari ini adala hari yang paling bersejarah menurutku. Karena pada hari ini ada sebuah momentum yang sangat jarang, bahkan sejak 23 tahun ter...

Hari ini adala hari yang paling bersejarah menurutku. Karena pada hari ini ada sebuah momentum yang sangat jarang, bahkan sejak 23 tahun terakhir. Yaitu pergantian pemimpin yang ada. Semoga semua ini merupakan awal dari kebaikan & kesuksesan. Aamiin.

" Perpisahan Hanya Sementara "  Cipt. Ahmad Muslihuddaulah Dikala fajar datang Disaat itulah aku selalu terbayang Akan singg...

" Perpisahan Hanya Sementara " 
Cipt. Ahmad Muslihuddaulah

Dikala fajar datang
Disaat itulah aku selalu terbayang

Akan singgasanamu yang rindang
Penuh dengan hijau yang sedap dipandang

Langkahku terus menerjang
Meski hambatan selalu datang

Ku tetap berjalan dengan tenang
Entah apa yang akan terjadi di masa mendatang

Ku tetap tenang
Meski sosok itu selalu terbayang

Ketika ku datang
Mereka hanya bisa memandang

Tanpa rasa bimbang
Ku duduk tanpa persiapan matang

Entah apa yang akan terjadi di masa mendatang
Seolah harapan sudah hilang

Sesaat tanda itu pun datang
Mereka berhamburan mengeluarkan uang

Sedang aku hanya bisa memandang
Diam dan bisu meradang

Walau begitu ku tetap bersyukur
Pada Allah yang maha ghafur

Dan aku tak mau kufur
Terhadap nikmat yang subur

Dan tanah kubur
Tempat dimana raga terbujur

Tanpa seorang pun mengukur
Bagaimana nikmatnya alam kubur

Dimana tak ada suara mendengkur
Dan raga mulai hancur

Maka jauhilah kufur
Sebelum kau hancur

Siang malam hanya terkubur
Tanpa bisa mengukur

Siapapun pasti tesungkur
Ketika hati mulai kufur

Siapapun pasti tersungkur
Ketika raga mulai hancur

Maka jauhilah kufur
Sebelum kau masuk kubur


*Diciptakan di kantin MAN 2 Bogor. 2016. Dalam keadaan sepi sunyi karena libur sekolah.

Saya akan memberi sebuah nasyid islam yang menurut saya wajib didengarkan oleh para pembaca sekalian ! Lagunya enak, bikin tenang, dan In...

Saya akan memberi sebuah nasyid islam yang menurut saya wajib didengarkan oleh para pembaca sekalian !
Lagunya enak, bikin tenang, dan In Sya' Allah menambah kecintaan kita pada Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Ini dia videonya (Ngambil dari Youtube) :


Semoga bermanfaat !