Hai! Sudah lama nih ga posting lagi, ya biasa karena berbagai kesibukan yang melanda jiwa raga jadilah jarang. Bukan jarang goyang yaa, eh jaran itu, jaran. OK, to the point.
Dia? Siapa dia yang dimaksud itu? Entahlah... Pernahkah kamu merasakan hal yang indah, hal yang sejuk, hal yang berbunga-bunga, entah seperti ada sesuatu yang menari-nari dalam hati ketika kau melihat "Dia"? Mungkin inikah rasanya? Caduk? Eh perasaan wajar seorang anak manusia yang melihat "Dia" yang begitu indah wajahnya ketika ditatap, ketika dilihat, indah akhlaqnya ketika diperhatikan. Ya? Aku melihat adab & akhlaqnya begitu luar biasa dengan mata kepala sendiri.
Ceritanya, dalam bis miniarta, kami semua dalam perjalanan pulang setelah selesai mengikuti proses akad nikah salah satu sahabat kami di Masjid Raya-nya Kota Bogor. Singkat cerita, ketika terbangun dari tidurku karena rasa lelah yang luar biasa, saat itu posisiku berada di tempat duduk barisan kiri, ku lihat, "dia" sedang dalam keadaan berdiri dengan tetap memakai penutup "ninjanya" yang hitam itu, awalnya ku respon dengan tatapan biasa saja, akan tetapi kelamaan ku berfikir, kenapa dia berdiri terus seperti itu? Awalnya ku mengira dia akan segera menyetop bis dan turun, akan tetapi beberapa lama kemudian tetap berdiri, akhirnya aku sadar bahwa dia sedang memberikan tempat duduknya kepada seorang ibu-ibu, ya dia dengan rela memberikan tempat duduknya, betapa indahnya ini, indah akhlaqnya! Akhirnya, ku putuskan untuk memberikan tempat duduk kami padanya, karena kami duduk berdua, ku panggil dia, dan ku menawari tempat duduk kami, dan dengan segera dia menduduki tempat duduk kami, sedangkan kami berdua, berdiri saja, karena 'kan tak mungkin juga aku duduk berdua dengannya sedangkan teman sebelahku tetap berdiri, hehe. Sampai akhirnya kami menyetop bis dan turun bersama di Jembatan Hitam.
Itu adalah hal yang tak akan bisa kulupakan. Tak akan pernah bisa. 'Kan selalu ku ingat seumur hidupku. Apapun yang terjadi.
Dia. Ya, dia adalah seorang santriwati yang sedang mondok di sebuah pesantren yang tidak jauh dari rumahku dan kebetulan bersekolah juga di sekolah dekat rumah.
Inisialnya ya... entah mungkin nanti akan ku beri tahu! Haha !
Entah kenapa, dari sini, seperti muncul sebuah harapan, hehe.
Sering ketika ku kangen hanya ingin melihatnya, dengan diniati padanya, ku kirim untaian shalawat pada Baginda Rasulallah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Al-Fatihah...
Rindu dalam do'a ini sungguh menakjubkan, penuh kejutan !
Semoga Allah memberikan pilihan-Nya yang terbaik padaku, dan padanya. Aamiin.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances